Kekuatan Api Cinta Yang Membara
Alkisah
suatu ketika dahulu kala, Gergaji , Kapak, Palu, dan Nyala Api mengadakan suatu
perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti kerana
terdapat sepotong besi baja yang menghalang di jalan. Mereka berempat berusaha untuk
menyingkirkan besi baja tersebut, dengan kekuatan yang mereka miliki
masing-masing.
Kapak berkata “Itu dapat aku singkirkan”. Pukulan-pukulannya keras sekali menghentam besi yang kuat dan keras itu. Tapi setiap hentaman hanya membuat kapak itu lebih tumpul sampai ia terpaksa berhenti.
Gergaji berkata “Sini, biar aku yang urus”. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, dia pun mulai menggergaji. Tapi terkejut dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan jatuh.
Palu berkata “Lihat, aku sudah cakap”. “Kan aku sudah cakap anda semua tak dapat lakukan. Sini, sini aku tunjukkan caranya.” Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpantul sendiri, dan besi tetap tak berubah.
Kemudian Api bertanya “Boleh aku coba?”. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, membelai, memeluk, dan mendakap besi itu erat-eratnya seperti tak mahu melepaskannya lagi. Besi yang keras itupun meleleh cair.
Kapak berkata “Itu dapat aku singkirkan”. Pukulan-pukulannya keras sekali menghentam besi yang kuat dan keras itu. Tapi setiap hentaman hanya membuat kapak itu lebih tumpul sampai ia terpaksa berhenti.
Gergaji berkata “Sini, biar aku yang urus”. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, dia pun mulai menggergaji. Tapi terkejut dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan jatuh.
Palu berkata “Lihat, aku sudah cakap”. “Kan aku sudah cakap anda semua tak dapat lakukan. Sini, sini aku tunjukkan caranya.” Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpantul sendiri, dan besi tetap tak berubah.
Kemudian Api bertanya “Boleh aku coba?”. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, membelai, memeluk, dan mendakap besi itu erat-eratnya seperti tak mahu melepaskannya lagi. Besi yang keras itupun meleleh cair.
Kalian tau apa yang kita dapatkan
dari kisah di atas ?,
“Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga tinggi. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala api cinta kasih yang hangat. Betapa kebijaksanaan ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan berhadapan nyala cinta kasih.