Gratisan SMS Akan Di Hapus !!!!


Tak lama lagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan memberlakukan skema interkoneksi SMS berbasis biaya. Aturan ini dipastikan bakal menghilangkan program promosi jor-joran SMS gratisan lintas operator. Namun apa ini berarti SMS spam broadcast juga akan benar-benar hilang?

"Kalau hilang seluruhnya sih tidak, berkurang iya. Sebab dengan adanya interkoneksi itu tidak ada lagi tarif SMS gratis, dimana mengundang spam sangat tinggi. Dengan adanya skema tarif interkoneksi orang akan berpikir untuk mengirim pesan dengan tujuan yang banyak maka butuh biaya yang lebih," ujar Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto .

Ya, seperti diketahui, dibuatnya aturan interkoneksi salah satunya dilatarbelakangi banyaknya keluhan terhadap peredaran SMS spam yang disebar secara massal. Nah, 'pesan sampah' ini dituding sebagian besar berasal dari SMS gratisan tersebut.

"SMS broadcast (penyebaran SMS ke banyak pengguna telepon bergerak) dan SMS spamming (SMS yang tidak diinginkan) disinyalir juga sebagai dampak dari promosi para penyelenggara yang disalahgunakan atau akibat dari penerapan skema Sender Keep All (SKA)," lanjut Gatot.

Adapun Skema SKA adalah aturan main yang dipakai untuk pengiriman SMS lintas operator sebelumnya. Dengan skema itu, operator pengirim SMS menjadi pihak yang akan menerima pendapatan seluruhnya dari SMS yang dikirim. Sementara operator si penerima tidak mendapat apa-apa.

Awalnya, aturan ini digunakan dengan harapan akan terjadinya balas-balasan di antara pengirim SMS. Sehingga saat itu dianggap sebagai sesuatu yang adil.

Masalah kemudian muncul ketika program gelontoran SMS gratisan lintas operator (off-net) mulai marak. Dimana hal ini dianggap memberatkan jaringan si operator yang jadi tujuan pengiriman pesan tersebut. Terlebih, mereka tidak memperoleh pendapatan.

"Ya, dianggap 'pesta di lahan tetangga'. Pendapatan masuk ke operator pengirim tetapi operator penerima cuma kebagian diberatkan jaringannya," imbuh Gatot.

Sehingga akhirnya skema SKA diputuskan untuk diganti dengan tarif interkoneksi yang besarannya Rp 23 per SMS. Biaya ini merupakan besaran yang harus dibayarkan oleh operator pengirim ke operator penerima. Sementara yang dibebankan ke pengguna atau tarif pungutnya adalah tarif interkoneksi + biaya retail activity.

Meski Kominfo mengaku aturan interkoneksi sudah dibicarakan oleh operator dan mereka disebutkan setuju, tetap saja suara-suara kekecewaan masih menggaung. Terutama operator di luar 'the big three' (Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata).

"Mengamati dari perkembangan berita yang ada, kebijakan ini dibuat untuk melawan spamming melalui SMS. Kami sebetulnya tidak sepaham, karena SMS gratis tidak serta merta membuat SMS spam menjadi marak. Karena berapa persen sih yang memakainya untuk SMS seperti itu," tukas Head of Corporate Communications Axis Anita Avianty.

Di Axis sendiri, kebijakan bonus SMS gratis lintas operator juga mendapatkan aturan yang ketat. Dengan teknologi yang digunakan, satu nomor di Axis bisa dipantau apabila menggunakan SMS gratis dengan tidak bertanggung jawab. Imbasnya Axis berhak membatalkan bonus yang diberikan.

Pun demikian tetap saja, palu keputusan sudah diketuk regulator. Direncanakan aturan skema interkoneksi SMS berbasis biaya ini akan mulai diterapkan pada 1 Juni 2012 pukul 00.01 WIB.

Yah saya sendiri sebagai pengguan setia Axis berharap semoga masih ada Gratisan SMS.

Comments

Popular posts from this blog

Jadwal Acara JEC (Jogja Expo Center) 2012

3 Cara Move On dari sang Maestro

Mengatasi Game Guard Steam Dota 2