Cegah "Osteoporosis" Dengan Sepak Bola
Berolahraga rutin, seperti bermain sepak bola dan tenis tak hanya menyehatkan tubuh. Penelitian terbaru menunjukkan pria yang sering bermain sepakbola dan tenis dapat mencegah terjadinya penyakit tulang rapuh.
Orang yang aktif dengan bermain sepak bola, tenis, atau olahraga lain, seperti basket dan voli selama empat jam seminggu atau lebih dapat meningkatkan massa tulang dan dapat mencegah osteoporosis.
"Pria yang meningkatkan aktivitas fisik sejak usia 19-24 tahun tidak hanya memiliki tulang yang sehat, tetapi juga memiliki tulang yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan olahraga," papar penulis penelitian Dr Mattias Lorentzon dari University of Gothenburg di Swedia, dilansir melalui Dailymail (7/5).
Tulang yang lebih besar dengan massa yang lebih besar diharapkan bisa menjadi pelindung dari risiko osteoporosis, penyakit yang memengaruhi pria dan wanita saat menginjak usia 50 tahun ke atas dimana tulang menjadi keropos dan lemah dari waktu ke waktu.
"Osteoporosis sebenarnya sudah terjadi ketika seseorang memasuki usia 25 tahun, ketika tulang mulai kehilangan jaringannya. Jadi penelitian ini menyampaikan pesan yang sangat penting bagi anak muda. Semakin banyak bergerak dan aktif, maka semakin baik pertumbuhan tulang Anda," papar Dr Lorentzon.
Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Bone and Mineral Research ini sebelumnya melibatkan 833 orang berusia 18-20 tahun di Gothenburd, Swedia. Peneliti mengukur massa tulang dan menanyai partisipan mengenai kebiasaan olahraga mereka. Lima tahun kemudian, partisipan diminta melakukan scan tulang lagi dan mencatat tingkat aktivitas fisik mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang rutin berolahraga memiliki kesempatan besar untuk membangun tulang yang kuat. Selain itu, orang yang rutin berolahraga ekstra selama lima tahun penelitian terbukti mengalami peningkatan kepadatan tulang pinggul sebesar 1,3 persen.
Sementara orang yang malas berolahraga kehilangan massa tulang pada pinggul hingga 2,1 persen. Kondisi ini dianggap mengkhawatirkan, karena penipisan tulang pinggul mengharuskan mereka beristirahat di kemudian hari. Patah tulang pinggul pada pria juga sering menyebabkan kecacatan serius dan komplikasi.